sejarah singkat PT PETRO KIMIA GERSIK (KULIAH LAPANGAN)




PENGESAHAN
PROSES PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
Description: UPN2 cPADA PT. PETROKIMIA GERSIK
LAPORAN KULIAH LAPANGAN
Disusun untuk memenuhi tugas Laporan Kuliah Lapangan
Program Studi Manajemen Falkutas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional  Yogyakarta

  Disusun Oleh :
ANNA RUFIKA
141130279

Telah disetujui dan diterima dengan baik
Yogyakarta,  juni 2016

Dosen Pembimbing

Surpiko Hapsoro Darpito SE, MSI
NPY : 274019801851


Mengetahui Ketua Prodi Manajemen


Hasa Nurrohim KP, SE, M.Si.
NPY : 2701198 01871



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan atau organisasi disamping sumber daya yang lain, misalnya modal, material, mesin dan teknologi. Dewasa ini semakin disadari oleh banyak pihak bahwa dalam menjalankan roda suatu perusahaan atau organisasi, manusia merupakan unsur terpenting. Hal ini karena manusialah yang mengelola sumber daya lainnya yang ada dalam perusahaan atau organisasi, sehingga menjadi bermanfaat dan tanpa adanya sumber daya manusia maka sumber daya lainnya menjadi tidak berarti. Mengingat bahwa sumber daya manusia merupakan unsur terpenting, maka pemeliharaan hubungan yang kontinyu dan serasi dengan para karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi menjadi sangat penting. Sumber daya manusia sendiri adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya.
Potensi manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas (M.M. Papayungan, 1995: 110). Potensi manusia yang nantinya ditunjukkan dalam aspek yang salah satunya adalah kualitas, hanya dapat dicapai dengan adanya pengembangan sumber daya manusia. Hal tersebut diperlukan karena sumber daya manusia merupakan factor yang paling mempengaruhi kehidupan. Kemampuan manusia untuk mempengaruhi alamnya menunjukkan bahwa posisi SDM sangat sentral adanya. Oleh karena itu, sumber daya manusia yang ada hendaklah dikembangkan sedemikian rupa guna mencapai kesejahteraan. Pengembangan SDM ini amat diperlukan karena memiliki aspek yang penting bagi peningkatan produktivitas SDM dan juga memiliki tujuan-tujuan terntentu yang pastinya harus dicapai demi kemajuan pembangunan suatu bangsa.Penelitian ini akan menunjukkan seperti apa pentingnya dan tujuan dari pengembangan sumber daya manusia, agar sumber daya manusia yang ada terutama di Indonesia tidak berjalan ditempat akan tetapi mengalami kemajuan dalam pembangunan.
  Menurut Malayu (2007 : 69) bahwa : Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan latihan.Menurut Singodimedjo dalam Edy Sutrisno (2010 : 61) mengemukakan bahwa : Pengembangan SDM adalah proses persiapan individu untuk memikul tanggungjawab yang berbeda atau lebih tinggi didalam organisasi biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual  untuk  melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. Pengembangan mengarah pada kesempatan kesempatan belajar yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja.Pelatihan dan pengembangan sering di dengar dalam dunia kerja di perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk
bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabati atau akan dijabat kedepan. Salah satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. 
1.2  Rumusan Masalah
Bagaimana proses pelatihan dan pengembangan PT. Petrokimia ?
1.3  Tujuan
Tujuan diadakannya kuliah lapangan ini adalah untuk mengetahui proses pelatihan dan pengembangan tenaga kerja dan mengetahui metode-metode apa saja yang di gunakan dalam proses pelatihan dan pengembangannya.
1.4  Manfaat
1.      Bagi mahasiswa
Dengan adanya penelitian ini dapat menganalisis atau membandingkan teori teori yang didapat dari kuliah dengan kenyataan di lapangan. Selain itu juga memperoleh tambahan pengetahuan khususnya mengenai dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusianya.
2.      Bagi perusahaan
     Dengan adanya kunjungan ini merupakan suatu yang berharga bagi perusahaan, karena mahasiswa yang melakukan penelitian di perusahaan dapat memberikan masukan-masukan terhadap kekurangan-kekuranganyang ada, khususnya tentang pelatihan dan pengembangan tenaga kerja, sehingga perusahaan dapat melakukan pembenahan dan perubahan.



BAB II
LANDASAN TEORI
A.  Pelatihan dan pengembangan
2.1  Pengertian pelatihan dan pengembangan
             Pelatihan atau training sebagai suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku ketrampilan, dan pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan. Dengan demikian, pelatihan yang dimaksudkan adalah pelatihan dalam pengertian yang luas, tidak terbatas hanya untuk mengembangkan ketrampilan semata-mata. Mangkuprawira (2003:135) berpendapat bahwa pelatihan bagi karyawan adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin trampil dan mampu dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar. Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM organisasi yang berkaitan dengan jabtan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan saat ini (current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dan suatu program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.                                                             
Pengembangan (development) merupakan fungsi operaasional kedua dari manajemen personalia, pengembangan karyawan baru atau lama perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan Program pengembangan karyawan hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah serta berpedoman pada ketrampilan yang dibutuhkan perusahaan atau suatu instansi pendidikan saat ini maupun untuk masa depan. Setiap personil perusahaan atau  intansi pendidikan dituntut agar dapat bekerja secara efektif, efisien, kualitas, dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing sebuah perusahaan atau instansi pendidikan semakin besar. Sasaran dan program pengembangan menyangkut aspek yang lebih luas yaitu peningkatan kemampuan individu untuk mengantisipai perubahan yang mungkin terrjadi tanpa direncanakan (unplened change) atau perubahan yang direncanakan (planed change). Dari pengertian ini menunjukkan bahwa fokus pengembangan karir adalah peningkatan kemampuan mental tenaga kerja.Pengembangan lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) bagi manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah sedangkan pelatihan dimaksudkan untuk pegawai pada tingkat bawah.

2.2  Tujuan pelatihan dan pengembangan
Tujuan diselenggarakan pelatihan dan pengembangan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Adapun tujuannya sebagai berikut :                            
1.      Tujuan Pelatihan SDM
1.      Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan teknologi.
2.      Melalui pelatihan, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap individu dapat secara efektif menggunakan teknologi-teknologi baru
3.      Mengurangi waktu belajar seorang individu baru untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan.
4.      Membantu memecahkan persoalan operasional
  1. Tujuan Pengembangan SDM
1.      Meningkatkan produktivitas.
2.      Meningkatkan mutu tenaga kerja
3.      Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
4.      Meningkatkan semangat kerja: Suatu rangkaian reaksi positif dapat dihasilkan dari program pelatihan perusahaan yang direncanakan dengan baik.
5.      Menarik dan menahan tenaga kerja yang baik
6.      Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
7.      Menunjang pertumbuhan pribadi (personal growht).

2.3  Manfaat pelatihan dan pengembangan
Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi. Beberapa manfaat nyata dari program pelatihan dan pengembangan adalah:
  1. Manfaat Umum
1.       Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas
2.       Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima
3.       Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
4.       Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia
5.       Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
6.       Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
  1. Manfaat Bagi Perusahaan
1.      Mengarahkan kemampulabaan dan atau lebih bersikap positif terhadap orientasi pada keuntungan
2.      Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan
3.      Membantu orang mengidentifikasi tujuan perusahaan
4.      Membantu menciptakan citra perusahaan yang lebih baik
5.      Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
2.4  Teknik-teknik pelatihan dan pengembangan
Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen yaitu :
1.      Metode praktis (on the job training)
2.      Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training)
Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan sepervise langsung seorang pelatih yang berpengalaman (biasanya karyawan lain). Berbagai macam teknik ini yang bisa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut:
1.      Rotasi jabatan
2.      Latihan instruksi pekerjaan
3.      Magang (apprenticeships)
4.      Penugasan sementara
             Teknik-teknik  off the job, dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan menerima representasi tiruan suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Dan tujuan utama teknik presentrasi (penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau keterampilan kepadapara peserta. Metode yang bisa digunakan adalah:
1.      Metode studi kasus
2.      Kuliah
3.      Studi sendiri
4.      Program computer
5.      Presentasi
 Implementasi program pelatihan dan pengembangan berfungsi sebagai proses transformasi. Pada tenaga kerja (karyawan) yang tidak terlatih diubah menjadi karyawan-karyawan yang berkemampuan dan berkulitas dalam bekerja, sehingga dapat diberikan tanggung jawab lebih besar.
2.5  Syarat- syarat Pelatihan dalam Pengembangan
Seorang pelatih atau instruktur hendaknya memiliki syarat- syarat tertentu agar supaya bisa berhasil dalam melakukan pengembangan terhadap karyawan, diantaranya yaitu:
1.      Teaching Skills , seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk mendidik atau mengajarkan, membimbingkan, memberi petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada peserta pengembangan.
2.      Comunications skills, seorang pelatih harus mempunyai kecakapan komunikasi baik lisan, maupun tulisan secara efektif.
3.      Personality autholity, seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap peserta pengembangan. Ia harus berperilaku baik, sifat, dan kepribadiannya disenangi, kemampuan dan kecakapannya diakui
4.      Social skills, seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam bidang sosial agar terjamin kepercayaan dan kesetiaan dari para peserta pengembanga. Ia harus suka menolong, obyektif, dan senang jika anak didiknya maju serta dapat menghargai pendapat orang lain
5.      Technical competent, seorang pelatih harus berkemampuan teknis, kecakapan teoritis, dan tangkas dalam mengambil suatu keputussan
6.      Stabilitas esmosi, seorang pelatih tidak boleh berprasangkajelek terhadap anak didiknya, tidak boleh cepar marah, mempunyai sifat kepapakan, keterbukaan, tidak pendendam, serta memberi nilai yang objektif.











BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Field Research (Penelitian Lapangan) : yaitu langsung di lapangan. Penelitian dilakukan pada PT. Petrokimia Gersik  perusahaan yang bergerak di  bidang                      
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian berupa responden. Responden adalah orang – orang yang mampu menafsirkan pertanyaan yang akan diajukan, sebagaimana yang dimaksudkan oleh peneliti. Dalam hal ini responden ialah Bapak : SYAIFUL selaku responden dari proses penelitian kuliah lapangan di PT. Petrokimia gersik
3.3  Cara Pengumpulan Data
1.      Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Observasi menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya.
2.      Tanya Jawab
Metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada para responden di PT. Petrokimia Gersik

3.      Analisis Media Massa
Metode pengumpulan data dengan menganalisis media massa seperti koran, televisi, dan internet. Untuk laporan kuliah lapangan ini, media yang digunakan adalah media  internet. Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data sekunder. Datasekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi  dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna.Selain itu juga dapat menggunakan buku-buku yang terkait dengan penelitian dan pengembangan dan sumberdaya manusia serta literatur yang lain yang berhubungan dengan tujuan penelitian mengenai pelatihan dan pengembangan.
3.4       Pengumpulan Data
1. Wawancara (Interview)
Yaitu mengumpulkan data dengan cara mewawancarai langsung responden yaitu Koordinator Humas melalui daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Pertanyaan yang disediakan yang berhubungan dengan masalah pelatihan dan pengembangan karyawan pada perusahaan yang terkait yang dalam penelitian ini PT. Petrokimia gersik
2.Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data dengan mengutip media informasi yang dimiliki perusahaan, misalnya profil perusahaan dan sejarah perusahaan. Dengan kata lain, suatu penelitian yang menggambarkan variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.


BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A.    Data umum
4.1  Sejarah singkat PT. Petrokimia Gersik
Melalui keputusan Presiden No. 260 Tahun 1960, Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, Proyek Petrokimia Surabaya sebagai proyek Prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahap I ( Tahun 1961 – 1969), inilah awal berdirinya PT Petrokimia Gresik. Kontrak pembangunan proyek ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964 dan mulai dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek Petrokimia Surabaya diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 10 Juli 1972 , selanjutnya tanggal 10 Juli diabadikan sebagai Hari Jadi PT Petrokimia Gresik. Di dalam perjalanannya perusahaan mengalami perubahan status, pada tahun 1971 sesuai PP No. 35/1971 menjadi Perum, pada tahun 1974 sesuai PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975 berubah menjadi Persero. Berdasarkan PP No. 28/1997 PT Petrokimia Gresik menjadi anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero). PT. Petrokimia Gresik berlokasi di Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur dengan menempati lahan seluas 450 Hektar. Pada awal berdirinyaperusahaan memproduksi Amoniak, Pupuk Urea dan ZA hingga saat ini PT Petrokimia Gresik telah memiliki berbagai bidang usaha dan fasilitas pabrik terpadu.
4.2  Perkembangan bisnis petrokimia
Perkembangan bisnis PT Petrokimia Gresik secara bertahap perusahaan telah melakukan pengembangan pabrik berteknologi tinggi menjadi produsen pupuk berbasis Asam Fosfat dan hingga saat ini berkembang ke arahproduksi pupuk majemuk dengan total kapasitas produksi sebesar 4.500.000 ton per tahun. Dalam kurun waktu selama 40 tahun PT Petrokimia Gresik secara konsisten dan berkesinambungan melakukan berbagai inovasi-inovasi. Sejalan dengan program pemerintah dalam pencapaian swasembada pangan dan swasembada berkelanjutan maka PT Petrokimia Gresik berupaya meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat meningkatkan produktifitas pertanian.Kegiatan inovasi sudah menjadi suatu keharusan dan menjadi budaya perusahaan dengan harapan PT Petrokimia Gresik akan terus berkembang dan berkelanjutan. Hingga saat ini posisi PT Petrokimia Gresik sebagai produsen pupuk terlengkap di Indonesia, dengan dukungan 23 Pabrik yang berkapasitas 6.175.800 ton per tahun PT Petrokimia Gresik mampu memproduksi berbagai produk pupuk dan non pupuk seperti: Pupuk Urea, ZA, SP-36/Superphos, Phonska, NPK Kebomas dengan berbagai formula, pupuk Petroganik serta produk non pupuk meliputi produk Amoniak, Asam Sulfat, Asam Fosfat, Gypsum, Cement Retarder, Aluminium Fluoride (ALF3). Disamping itu juga PT Petrokimia Gresik memproduksi Steam, kapur pertanian, Petrogladiator dan produk-produk inovasi lainnya yang siap untuk dipasarkan.
4.3  Profil perusahaan
logo dan tagline.jpg
Nama Perusahaan : PT PETROKIMIA GRESIK
Alamat Kantor Pusat
Jalan Jenderal Ahmad Yani, Gresik 61119
Fax. (031) 3981722, 3982272
website : www.petrokimia-gresik.com
Kantor Perwakilan
Jalan Tanah Abang III No. 16 Jakarta 10160
Kotak Pos 1365 JAKARTA 10000
Telp. (021) 3446459
Fax. (021) 3841994
e-mail : petrogrk@cbn.net.id ;
                                                           
4.4  Visi Misi perusahaan
Visi  :Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya sangat tinggi dan produknya paling diminati konsumen.
Misi :1. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program  swasembada pangan.
2. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan  operasional dan pengembangan usaha perusahaan.
3. Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional dan berperan aktif dalam community development.
4.5  Produk produk PT. Petrokimia gersik
Program-program inovasi baru juga terus dikembangkan baik di bidang produksi, pemasaran, dan bidang lainnya sehingga jumlah dan jenis produk yang ada saat ini akan terus bertambah, disamping terus meningkatkan hubungan kerjasama dalam penelitian dengan Perguruan Tinggi, lembaga/balai Penelitian, Instansi Pemerintah/Swasta.
Adapun produk-produk  yang telah dihasilkan oleh PT Petrokimia Gresik antara lain:
1.      NPK Kebomas
            Pupuk NPK yang diperkaya dengan hara mikro, formula dan bentuk produk diproduksi spesifik komoditi (sesuai pesanan). Saat ini telah diproduksi komersil untuk pasar perkebunan.
2.      Petro Kalsipalm
Berfungsi sebagai pembenah tanah dengan kandungan hara kalsium yang diperkaya unsur mikro. Saat ini telah diproduksi komersil untuk pasar perkebunan.
3.       Petroganik
Pupuk organik yang berfungsi untuk menggemburkan dan menyuburkan tanah. Saat ini telah diproduksi komersil untuk pasar tanaman pangan dan hortikultura.
4.       Petrobiofertil
Pupuk hayati yang dapat meningkatkan kesuburan tanah (sifat fisik, kimia, dan biologi). Telah diperoleh izin edar dan saat ini dalam tahap pre-marketing.
5.      Petrogladiator
Dekomposer yang dapat mempercepat perombakan limbah rganik menjadi bahan pupuk organik. Telah diperoleh izin edar dan saat ini dalam tahap pre-marketing.
6.      fitrice
Beras indeks glikemik rendah. Baik untuk penderita diabetes. Izin edar telah diperoleh dan saat ini dalam masa pre-marketing.
7.       Petroseed
Benih unggul Padi Inbrida dengan varietas Ciherang, IR 64, dan Situ Bagendit. Saat ini telah memasuki tahap produksi komersil.
8.       Petrochili
Benih Cabai Besar unggul dengan varietas KLG 13 dan KLG 18. Memiliki
produksi tinggi dan ketahanan hama. Saat ini dalam tahap pre-marketing.
9.       Petrohibrid
Benih unggul padi hibrida varietas HIPA 10 dan HIPA 11. Memiliki produktivitas tinggi, saat ini dalam tahap ujicoba produksi.
10.  Petrochick
Probiotik yang berfungsi untuk mengoptimalkan kesehatan dan kualitas hasil unggas, melalui peningkatan performa sistem pencernaan. Saat ini dalam masa pre-marketing.
11.  Petrobiofeed
Probiotik yang berfungsi untuk mengoptimalkan kesehatan dan kualitas hasil ternak sapi dan kambing, melalui peningkatan performa sistem pencernaan. Saat ini dalam masa pre-marketing.
12.  Petrofish
Probiotik yang berfungsi untuk mengoptimalkan kesehatan dan kualitas hasil perikanan air tawar dan tambak, melalui peningkatan kualitas air dan performa sistem pencernaan. Saat ini dalam masa produksi komersil.

4.6  spesifikasi daan proses pembuatan produk
Berbagai jenis pupuk dihasilkan dari pabrik yang berlokasi di Gresik. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila, PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia. Sampai tahun 2010, kapasitas produksi pupuk PT Petrokimia Gresik sebesar 4.330.000 ton per tahun. Sedangkan kapasitas produksi non pupuk sebesar 1.647.600 per tahun. Sampai dengan tahun 2011, total kapasitas produksi PT Petrokimia
Gresik sebesar 6.067.600 ton/tahun. Berikut ini jenis jenis spesifikasi produk PT Petrokimia Gresik :
A.    Pupuk / FERTILIZER
1.      pupuk urea
Produk / Products
Spesifikasi / Specification

Kegunaan/ Indication

UREA
41de2-pupukurea.jpg
-Kadar Aid Maks. 0,50%
- Kadar Biuret Maks. 1%
- Kadar Nitrogen Min. 46%
- Bentuk Butiran ( Prill )
- Warna Putih
( Sesuai SNI 02-2801-1998 )
- Water content, max 0.50%
- Biuret content, max 1%
- Nitrogen content, min 46%
- Prill
- White
( Conforming SNI 02-2801-1998 )

Menjadikan tanaman lebih
hijau dan segar karena
banyak mengandung butir
hijau daun yang penting
dalam proses fotosintesa.
- Mempercepat pertumbuhan.
- Menambah kandungan
protein hasil panen.
- Making the plants greener
and fresh as containing
chlorophyl which is important
for photosynthetic process.
- Accelerating the growth.
- Generating the protein
content of the harvest



Diagram Proses pembuatan pupuk urea :
processflowdiagrampg-130810211631-phpapp01-thumbnail-4.jpg


2.      Pupuk ZA
Produk / Products
Spesifikasi / Specification

Kegunaan/ Indication

ZA
Za.jpg
-Nitrogen min. 20,8%
- Belerang min. 23,8%
- Kadar air maks. 1%
- Kadar asam bebas
sebagai H2SO4 maks. 0,1%
- Free Acid maks. 0,1%
- Bentuk Kristal
- Warna putih
(Sesuai SNI 02-1760-2005)
- Nitrogen min. 20.8%
- Sulphur, min 23.8%
- Water content, max 1%
- Free Acid content as
H2SO4 max 0.1%
- Free acid max 0.1%
- Crystal
- White
( Conforming SNI 02-1760-2005 )

- Sebagai pupuk dasar dan
susulan.
- Memperbaiki kualitas dan
meningkatkan produksi.
- Memperbaiki rasa dan warna
hasil panen, menambah
daya tahan tanaman dari
gangguan hama, penyakit,
dan kekeringan.
- Being used as the basic
fertilizer and relating agent.
- Improving the quality and
production volume
- Improving the taste and
color of the harvest, and
strengthening the endurance
of the plants against the
pests, diseases, and dryness.


Diagram pupuk ZA :
CSlcg3tU8AAGpsw.jpg


3.      Pupuk SP 36
Produk / Products
Spesifikasi/Specification

Kegunaan/ Indication

SP 36
Sp-36.jpg
-P2O5 total min. 36%
- P2O2 larut Asam Sitrat
min 34%
- P2O2 larut dalam air min
30%
- Kadar asam bebas
sebagai H3PO4 maks. 6%
- Belerang min 5%
- Kadar air maks 5%
- Bentuk butiran
- Warna keabu-abuan
( Sesuai SNI 02-3769-2005 )
P2O5 total minimum36%
P2O2 soluble in Citrate Acid
minimum 34%

- Sebagai sumber unsur hara
fosfor bagi tanaman
- Memacu pertumbuhan akar
dan pembentukan sistem
perakaran yang baik.
- Memacu pembentukan bunga
dan masaknya buah/biji
sehingga cepat panen.
- Memperbesar presentase
terbentuknya bunga menjadi
buah/biji.
- Menambah daya tahan
tanaman terhadap serangan
hama penyakit.


Diagram pupuk SP 36 :
process-flow-diagram-pg-5-638.jpg


4.      Pupuk PHONSKA
Produk / Products
Spesifikasi / Specification

Kegunaan/ Indication

PHONSKA
Phonska.jpg
- Kadar Nitrogen min. 15%
- Kadar P2O5 min. 15%
- Kadar KO2 min. 15%
- Kadar air maks. 2%
- Bentuk Butiran
- Warna merah Muda
( Sesuai SNI 02-2803-2000 )

- Menjadikan tanaman lebih
hijau dan segar karena
banyak mengandung butir
hijau daun yang penting
dalam proses fotosintesa
- Memacu pertumbuhan akar
dan pembentukan sistem
perakaran yang baik
- Menambah daya tahan
tanaman terhadap serangan
hama dan penyakit.


Diagram pupuk PHONSKA :
process-flow-diagram-pg-7-638.jpg


B.     Produk non pupuk/ Non-fertilizer Products
1.      Amoniak Nh3

Produk / Products

Spesifikasi/Specification
Kegunaan/Indication



Amonia.jpg
-Kadar amoniak min. 99.5%
- Impuritis H20 maks 0.5%
- Minyak maks 10 ppm
- Bentuk cair
( Sesuai SNI 06-0045-1987)

- Industri pupuk (Urea, ZA,
DAP, MAP, dan phonska)
- Bahan kimia (Asam nitrat,
Amonium Nitrat, Soda Ash,
Amonium Chlorida, dll)
- Media pendingin (pabrik es,
cold storage, refrigerator)
- Industri makanan (MSG,
Lysine, dll






2.      Asam Sulfat Sulfuric Acid (H3 SO4 )

Produk / Products

Spesifikasi/Specification
Kegunaan/Indication


Asam sulfat H3SO4
Will_gold_dissolve_in_acid_1436415622.83.jpg
- Kadar H2SO4 min 98%
- Impuritis :
- Chlorida (CI) maks. 10 ppm
- Nitrate (NO3) mkas. 5 ppm
- Besi (Fe) maks. 50 ppm
- Timbal (Pb) maks. 50 ppm
- Bentuk cair
( Sesuai SNI 06-00300-1996 )

- Industri pupuk (ZA, SP-36,
SP-18)
- Bahan kimia ( Asam Forsfat,
tawas, PAC, serat rayon,
alkohol, dan bahan baku
detergen)
- Food/feed (bumbu masak,
MSG, Lysine, dll)
- Industri (tekstil, spiritus,
utilitas pabrik, dan
pertambangan)









3.      Asam Fosfat Sulfuric Acid (H3 PO4)


Produk / Products

Spesifikasi/Specification
Kegunaan/Indication

Asam fosfat h3po4

Asam-fosfat-kalium-hidrogen-pupuk-majemuk-rumah-tangga.jpg
- Kadar P2O5 min. 50%
- Impuritis :
- SO3 maks. 4%
- CaO maks. 0.7%
- MgO maks. 1.7%
- Fe2O3 maks. 0.6%
- Al2O3 maks. 1.3%
- Chlor maks. 0.04%
- Flour maks. 1%
- Suspended solid maks. 1%
- Specific gravity maks. 1.7%
- Warna cokelat sampai hitam
keruh
( Sesuai SNI 06-2575-1992 )

- Industri pupuk (SP-36,
Phonska, TSP, dan DSP)
- Bahan kimia STPP, DPC
- Food/feed (Lysine, HCI,
pabrik gula)



4.7 Struktur organisasi perusahaan
Perusahaan memiliki 4 Direktorat di bawah Direktur Utama yang memiliki Fungsi Pokok Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab masing-masing. Direktorat Utama memiliki fungsi pokok diantaranya mengkoordinasikan seluruh kegiatan Direksi dalam memimpin dan mengurus PT Petrokimia Gresik sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.  Direktorat Produksi memiliki fungsi pokok memimpin dan mengurus Perusahaan khususnya di bidang operasional dan pemeliharaan pabrik, inspeksi, lingkungan & K3. Sedangkan Direktorat Komersil memiliki fungsi pokok memimpin dan mengurus Perusahaan khususnya di bidang administrasi dan keuangan, perencanaan dan pengendalian usaha, serta bidang pemasaran. Selain itu, Direktorat Teknik dan Pengembangan memiliki fungsi pokok memimpin dan mengurus Perusahaan khususnya di bidang pengadaan, engineering, teknologi, riset dan pengembangan serta pengelolaan pelabuhan. Terakhir, Direktorat SDM & Umum memiliki fungsi pokok memimpin dan mengurus Perusahaan khususnya di bidang sumber daya manusia & umum, prosedur, dan pendidikan & pelatihan. Seluruh Direktorat senantiasa berusaha meningkatkan efifiensi dan efektivitas Perusahaan.
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia, yang awalnya bernama Proyek Petrokimia Surabaya. Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964 dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964 . Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik. Bidang usaha Petrokimia Gresik adalah produksi dan pemasaran serta bahan kimia lainnya dan memiliki pabrik urea, amoniak, ZA, SP-36, ZK, dan NPK, yang beroperasi di Kabupaten Gresik, propinsi Jawa Timur dengan kepemilikan saham PT Pupuk Indonesia (Persero) 99,99% dan Yayasan Petrokimia Gresik 0,01%.
Komisaris Utama : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, M.S.
Komisaris :
1.       Nugraha Budi Eka Irianto;
  1. Agus Supriyanto;
  2. Romulo Robert Simbolon
  3. Drs. Julian Aldrin Pasha, M.A., Ph.D.
Dewan Direksi :
1.       Direktur Utama : Nugroho Christijanto
  1. Direktur Pemasaran : Meinu Sadariyo
  2. Direktur Teknik & Pengembangan : Arif Fauzan
  3. Direktur Keuangan: Pardiman
  4. Direktur Produksi : I Ketut Rusnaya
B.     Data khusus
4.8 Pengelolaan sumber daya manusia PT. Petrokimia Gersik
  Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi Perusahaan serta menghadapi tuntutan perubahan kapasitas perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang , manajemen perlu menyiapkan SDM yang berkualitas melalui program Manajemen SDM Berbasis Kompetensi (MSDM-BK).Dalam upaya mendukung hal tersebut,  perusahaan  menyusun blueprint organisasi. Blueprint tersebut memperhitungkan
regenerasi karyawan pensiun, dan proyek-proyek pengembangan. Untuk itu terlebih dahulu dibangun Roadmap Pengembangan SDM yang menitikberatkan pada pemenuhan formasi sejumlah kurang dari 3146 Karyawan pada tahun 2016. Langkah yang dilakukan adalah menyusun Man Power Planning untuk mengakomodir kebutuhan tersebut. Roadmap Pengembangan Sumber Daya ManuasiaPerusahaan juga secara regular mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan dan kompetensi karyawan melalui implementasi SMK dan program analisis kebutuhan personil yang mencakup kegiatan asesmen personil, baik dilaksanakan sendiri maupun bekerjasama dengan lembaga independen. Hasil asesmen personil selanjutnya digunakan sebagai dasar perencanaan pengembangan personil dalam memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berkembang.
  Konsep pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Petrokimia Gresik difokuskan pada upaya untuk menunjang kebutuhan operasional Perusahaan sekaligus mengantisipasi berbagai dampak perubahan internal dan eksternal terhadap kebutuhan SDM yang kompeten serta memiliki kapabilitas sesuai dengan pengembangan dan kompetisi usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
 PT Petrokimia Gresik mengimplementasikan pengelolaan SDM melalui sistem Manajemen SDM berbasis Kompetensi.Praktik pengelolaan SDM di Perusahaan selama tahun 2012 diperkuat dengan pelaksanaan kegiatan dan penerbitan berbagai peraturan terkait di bidang SDM yang ditujukan sebagai pedoman dan landasan bagi program kerja SDM di PT Petrokimia Gresik, sebagai berikut:
1. Perubahan ketentuan mengenai Kompensasi Shift dengan diterbitkannya Surat Keputusan Direksi No.0030/01/TU.04.03/04/SK/2012 Tentang Ketentuan dan Kompensasi Shift tertanggal 31 Januari 2012.
2. Perubahan ketentuan bantuan Rekreasi dengan diterbitkannya Surat    Keputusan Direksi No.0028/01/ TU.04.03/04/SK/2012 TentangBantuan Rekreasi tertanggal 31 Januari 2012.
3. perubahan ketentuan mengenai bantuan perkawinan dan bantuan duka dengan diterbitkannya surat keputusan direksi no.0027/01/TU.04.03/04/SK/2012 tentang bantuan perkawinan dan bantuan duka tertanggal 31 januari 2012
4. perubahan ketentuan mengenai uang saku calon karyawan dengan diterbitkannya surat keputusan direksi no. .0027/01/TU.04.03/04/SK/2012 tentang uang saku peserta program pemagang tertanggal 31 januari 2012.
5.  Penerbitan ketentuan mengenai Pembayaran selisih Pesangon berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.0070/03/TU.04.03/04/SK/2012 Tentang Pembayaran Selisih Manfaat PKHT dan THT dengan Ketentuan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Tambahan Pesangon ertanggal 16 Maret 2012.
6.  Perubahan ketentuan mengenai Penggajian Karyawan dengan       diterbitkannya Surat Keputusan Direksi No.0159/05/SK/2012 Tentang   Penggajian Karyawan tertanggal 22 Mei 2012.
7. Perubahan ketentuan mengenai Peraturan Izin dan Dispensasi Bagi Karyawan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Direksi No.0370/10/TU.04.02/04/SK/2012 Tentang Peraturan Izin dan Dispensai Bagi Karyawan tertanggal 29 Oktober 2012.

4.9 Gambaran Sumber Daya Manusia
  Karyawan PT Petrokimia Gresik per 31 Desember sejumlah 3.283 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan 14 orang dibandingkan tahun 2008. Penambahan 14 orang karena ada  selisih antara pengurangan dan penambahan karyawan baru. Pengurangan sejumlah 74 orang terdiri dari pensiun normal 62 orang, meninggal dunia 6 orang, dan mengundurkan diri 6 orang. Di sisi lain terjadi penambahan karyawan baru sejumlah 88 orang. Dari aspek pendidikan, komposisi SDM menurut jenjang pendidikan didominasi pendidikan SLTA. Karyawan yang berpendidikan SLTA sejumlah 2.400 orang. Jumlah karyawan yang berpendidikan SLTA meningkat dibandingkan tahun 2008. Peningkatan karyawan juga terlihat untuk karyawan yang berpendidikan sarjana. Pada tahun 2009, karyawan yang berpendidikan sarjana sejumlah 457 orang. Pada tahun 2008 yang berpendidikan sarjana sejumlah 450 orang. Untuk jumlah karyawan yang berpendidikan diploma, SLTP, dan SD mengalami penurunan. Sedangkan jumlah karyawan yang berpendidikan master tidak mengalami perubahan, yakni 99 orang pada tahun 2008 maupun 2009.
4.10 Perencanaan SDM PT. Petrokimia
 Rencana strategis bidang SDM diarahkan sebagai dukungan terhadap pencapaian sasaran jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Perencanaan SDM mencakup: Rekruitmen, pengembangan dan Mutasi & Promosi Karyawan. Rekrutmen Perusahaan juga melakukan rekrutmen karyawan baru untuk melaksanakan kaderisasi karyawan, disebabkan usia karyawan yang berada di atas 50 tahun sebanyak 1582 orang atau 52,6% dari jumlah karyawan. Pada tahun 2012, perusahaan telah merekrut sebanyak 79 orang dan melakukan seleksi Calon Karyawan Tingkat Sarjana (S1) sebanyak 63 Orang, sedangkan Tingkat SMA sebanyak 139 Orang dan untuk D3 (sekretaris direksi) sebanyak 5 Orang.Berdasarkan pada ketentuan yang tertera dalam Perjanjian Kerja Bersama yang mengatur batas usia pensiun karyawan adalah 56 (lima puluh enam) tahun, maka kondisi ini secara langsung menimbulkan permasalahan karena dalam beberapa waktu yang akan datang akan banyak karyawan yang memasuki usia pensiun. Budaya Perusahaan Jajaran Manajemen dan karyawan berkomitmen menjalankan budaya kerja dalam pencapaian visi dan misi perusahaan yaitu budaya yang mempertimbangkan moral dan etika pada setiap aktivitas. Dengan harapan aktivitas karyawan dapat meningkatkan produktivitas.
 Budaya perusahaan yang telah disepakati bersama dan yang telah terpatri pada diri masing-masing karyawan sebagai upaya membangun semangat kerja karyawan meliputi: Perusahaan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, kelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan operasional perusahaan, meningkatkan inovasi, serta mengutamakan integritas dan membangun semangat kelompok yang sinergis.
4.11 Pengembangan dan pelatihan Karyawan
  Kebijakan pengembangan karyawan diarahkan untu kmenyediakan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi sesuai strategi bisnis PT Petrokimia Gresik, dan pengembangan ditujukan untu kmempersiapkan SDM agar mampu mengoperasikan Teknologi tinggi, PT Petrokimia Gresik dituntut untuk cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang berlangsung cepat. Program-program pengembangan karyawan dilaksanakan secara terpadu mulai dari awal karyawan masuk perusahaan hingga memasuki masa pensiun. Program pengembangan bagi karyawan baru meliputi orientasi perusahaan dan on the job training (OJT) dan bagi karyawan yang  memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) diberikan pelatihan kewirausahaan dan manajemen pengelolaan keuangan pensiun. Sedangkan program pengembangan untuk karyawan tetap disiapkan apabila terjadi ketidakmampuan mencapai target akibat kesenjangan kompetensi. Sebagai dasar perencanaan pembelajaran dan pengembangan setiap karyawan, perusahaan menggunakan pendekatan melalui proses identifikasi kompetensi dan talenta. Identifikasi Kompetensi melalui proses assessment oleh Lembaga Independen. Selama tahun 2010 PT Petrokimia Gresik menginvestasikan  dana  pembiayaan pengembangan sebesar Rp 12,24 milyar atau 70 % dari RKAP 2010 sebesar Rp 17,48 milyar dan biaya ini mengalamikenaikan sebesar 27% bila dibandingkan tahun 2009.
4.12 Proses pelatihan dan pengembangan sdm PT. Petrokimia gersik
Dalam rangka meningkatan kompetensi SDM, PT Petrokimia Gresik telah mengikut sertakan karyawan dalam program  pendidikan dan pelatihan berbagai bidang baik di intern maupun ekstern perusahaan meliputi diklat leadership, diklat kompetensi, tugas belajar dan lain-lain yang melibatkan 10,967 karyawan dengan biaya Rp 19,64 miliar, dengan perincian sebagai berikut:
1.      Pengembangan Kompetensi
Perusahaan berupaya meningkatkan kualitas SDM dan mengembangkan kompetensi karyawan sesuai persyaratan jabatan dan analisis kebutuhan pembelajaran, serta dengan memperhatikan perkembangan kondisi industri (pasar), ilmu pengetahuan dan kebutuhan dukungan operasional. Sumber daya manusia sebagai aset penting perusahaan diharapkan mampu menjawab tantangan perusahaan ke depan dengan memberikan kinerja terbaiknya dalam bidang manajerial dan teknis. PT Petrokimia Gresik memberikan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan guna meningkatkan keahlian dan pengetahuan karyawan. Pengembangan kompetensi di PT Petrokimia Gresik juga dilaksanakan melalui Knowledge Management Pengembangan kompetensi SDM melalui Knowledge Management (KM) adalah usaha PT Petrokimia Gresik untuk terus berupaya mengembangkan kompetensi SDM melalui manajemen pengetahuan (knowledge management / KM) yang efektif dan efisien dengan mengoptimalkan aliran pengetahuan yang dimiliki karyawan, perusahaan, dan stakeholder. Hal ini dilakukan dengan cara menciptakan, mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan pengetahuan dari dan kepada seluruh elemen perusahaan sehingga dapat mengembangkan kompetensi karyawan, meningkatkan daya saing perusahaan, serta memberikan nilai tambah bagi stakeholder.
2.      Meningkatkan kualitas pengetahuan sdm berbasis teknologi informasi
Peran Ilmu pengetahuan menjadi makin menonjol, karena hanya dengan pengetahuanlah semua perubahan yang terjadi dapat disikapi dengan tepat.Ini berarti pembelajaran memainkan peran pentingdalam mempersiapkan SDM yang berkualitas dankompetitif. Ketatnya kompetisi secara global khususnya dalam bidang ekonomi telah menjadikanPT Petrokimia Gresik memikirkan kembali strategi pengelolaan usahanya, dan SDM yang berkualitas dengan penguasaan pengetahuannya menjadi pilihan penting yang harus dilakukan dalam konteks tersebut. Dengan pesatnya perkembangan di bidang Informasi Teknologi (IT) maka perusahaan mengembangkan pengetahuan berbasis IT. Pengembangan pengetahuan ini sebagai sarana pembelajaran bagi karyawan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif, yaitu dengan jalan berbagi pengetahuan sesuai bidang keahliaan masing- masing. Perkembangan teknologi informasi (TI) yang pesat mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan kualitas manajemen pengetahuannya dengan pendekatan KM berbasis TI. Teknologi informasi melalui media intranet memainkan peranan penting dalam menguatkan peran KM sebagai sarana pembelajaran (knowledge learning), media berbagi dan penyalur pengetahuan (knowledge sharing) antar elemen perusahaan, serta produsen dan pengelola pengetahuan. Sehingga diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam rangka mendorong terciptanya inovasi, dan juga membangun budaya berbagi pengetahuan demi terciptanya organisasi pembelajar.
3.      Pengelolan Kinerja
Pencapaian kinerja karyawan terukur dalam sistem Manajemen SDM berbasis Kompetensi. Diawal tahun karyawan eselon I s.d pelaksana menyusun Sasaran Kerja Individu (SKI) dengan berpedoman pada kamus kompetensi dan mengacu pada penjabaran-penjabaran target yang ditetapkan oleh Perusahaan. Setiap bulan Juli dan Januari ditahun berikutnya karyawan eselon I s.d pelaksana menyusun Penilaian Akhir (PAK) sebagai pencapaian target kinerja. Disamping itu diberikan pula bimbingan dari pejabat langsung diatasnya, untuk membuat kesepakatan upaya pencapaian target-target yang telah ditetapkan. Untuk pejabat Eselon I & II setiap triwulan diwajibkan menyusun Key Perfomance Indicators (KPI) yang mengacu target perusahan yang tercantum dalam Key Performance Indicators (KPI) Korporat.
4.      Pengembangan Karir
Pengembangan karir yang efektif untuk seluruh tenaga kerja dilakukan melalui jenjang golongan, dari golongan I (tertinggi) sampai golongan X (terendah). Selain itu, jenjang karir karyawan dibedakan dalam 2 jenis jabatan (structural, fungsional/keahlian) dengan hirarki Eselon I, II, III, IV, V dan Pelaksana.Untuk mendukung pengembangan karir pada posisi-posisi manajerial maupun pimpinan dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
1.       Melaksanakan mekanisme promosisesuai denganpromosi
2.       Memetakan kompetensi calon pimpinan Masa depan (Champion Leader) secara bertahap sebagai masukan untuk pemilihan calon pemimpin yang memenuhi tuntutan kompetensi jabatan.
3.        Merancang sistem diklat untuk mendukung kebutuhan ketrampilan manajerial dan ketrampilan kepemimpinan untuk menyiapkan karyawan menduduki posisi manajemen dan kepemimpinan.
4.       Merancang program penugasan sebagai pengganti sementara dan pemangku tugas sementara. Indikator efektivitas sistem pengembangan karir di perusahaan di tentukan dari hasil survey melalui faktor kemajuan karir.


4.13 Rencana pelatihan dan pengembangan Sdm di masa yang akan datang
PT Petrokimia Gresik menempatkan SDM sebagai bagian penting dalam pengembangan Perusahaan di masa yang akan datang. Mempertimbangkan ukuran dan kompleksitas usaha yang akan semakin tinggi, Perusahaan telah menyusun rencana pengembangan SDM masa mendatang yang akan difokuskan pada kegiatan kebutuhan organisasi, pemenuhan formasi dan peningkatan kompetensi. Untuk merealisasikan rencana pengembangan SDM tersebut, Perusahaan telah merencanakan untuk mengalokasikan anggaran pengembangan SDM mencapai Rp 20,96 miliar.
4.14 Hubungan Industrial terkait menejemen sdm
  Penerapan manajemen SDM PT Petrokimia Gresik juga mencakup pengelolaan hubungan industrial antara manajemen dan karyawan untuk menjamin terciptanya kesempatan karier dan perlakuan yang setara kepada seluruh karyawan serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis.Pengelolaan hubungan industrial Perusahaan dilakukan melalui mekanisme penyediaan saluran informasi dan komunikasi antara manajemen dan karyawan serta dengan membentuk serikatpekerja.Serikat Pekerja (SP) dibentuk sebagai wadah bagi karyawan untuk menyalurkan aspirasi mereka. SP berhubungan langsung dengan jajaran eksekutif, mulai dari General Manager hingga Direktur Utama. Pemilihan pengurus SP dilakukan secara demokratis dan berkala tanpa intervensi apapun dari manajemen dan Perseroan memfasilitasi pemilihan tersebut. Perusahaan juga mengakui keberadaan SP dengan diterbitkannya Perjanjian Kerja Bersama (PKB). SP juga kerap berperan sebagai fasilitator sosialisasi kebijakan perusahaan kepada karyawan, atau menjadi penengah apabila terjadi masalah antara perusahaan dengan karyawan bermasalah dengan memberikan advokasi kepada kedua belah pihak.







BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa PT. Petrokimia  telah memiliki strategi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama melalui pelatihan dan pengembangan. Perusahaan sadar bahwa aset utama dari kinerja perusahaan adalah pada sumber daya manusia. Pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan tidak hanya berfokus pada teknis namun pelatihan maupun pengembangan yang non teknis, seperti pelatihan berbasis spiritual yang menjadikan dimensi kerja adalah bagian dari pengabdian kepada Tuhan. Sehingga adanya peningkatan kinerja yang lebih semangat, ikhlas dalam bekerja, dan optimal. Prosedur evaluasi hasil pengembangan dan pelatihan SDM yang diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan hasil penetapan perusahaan sehingga dapat mempermudah pihak perusahaan dalam melakukan kegiatan evalusai hasil pengembangan dan pelatihan SDM. Dimana pihak perusahaan dapat menilai sejauh mana hasil yang telah diperoleh karyawannya dari pelaksanaan pengembangan dan pelatihan SDM yang telah diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Pengembangan karyawan PT. petrokimia  dengan pemberian program pendidikan dan pelatihan dengan metode  on the job training ( program magang, rotasi pekerjaan, serta  fasisiltas-fasilitas seperti  Perlengkapan Keja, Kesejahteraan dan Jaminan Tenaga Kerja Sosial (JAMSOSTEK)
B.  Saran
Penulis mengemukakan beberapa saran yang mungkin bisa membantu perusahaan dalam menjalankan pengembangan dan pelatihan SDM pada PT.petrokimia, diantaranya :
1.         Prosedur pengembangan dan pelatihan karyawan yang telah ditetapkan haruslah terus dijalankan sesuai dengan hasil penetapan pihak perusahaan dan prosedur pengembangan dan pelatihan karyawan pun harus dilaksanakan secara jelas dan berkelanjutan guna meningkatkan kompetensi dan komitmen karyawan sehingga tercapai strategi bisnis perusahaan yang telah ditetapkan.
2.         Bentuk pengembangan dan pelatihan karyawan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebaiknya diinformasikan secara jelas kepada karyawan, agar karyawan mengetahui program pelatihan mana yang akan diikutinya.
3.     Intesitas program pengembangan dan pelatihan pada karyawan lebih mengutamakan pelatihan ekternal sehingga akan dapat memberikan inovasi-inovasi baru terhadap perusahaan.
Dengan adanya program pengembangan dan pelatihan karyawan diharapkan pihak perusahaan dapat melaksanakan pengembangan dan pelatihan karyawan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang ada dan begitu pula dengan karyawan diharapkan mengikuti peraturan tersebut, guna untuk memudahkan perusahaan mencapai tujuannya dan meningkatkan kualitas kerja  SDM  perusahaan

DAFTAR PUSTAKA
Mondy, R Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :Erlangga Moekijat, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan,
Mandar Maju, BandungMangkunegara, Dr. Anwar Prabu.2011. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:ROSDA
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Dessler, Gary. 2000. Human Resource Management 8th Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc
Alwi, Syafaruddin. (200 ). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Decenzo, D.A.( 1999). Human recources ManagemenT. Sixth edition. Newyork: John Wiley & Sons.lnc
http://www.petrokimiagresik.com/Resources/Docs/ANNUAL_REPORT_2010.pf





























Komentar

Postingan populer dari blog ini

aku rindu masa kecil ku

KONSEP MOTIVASI DAN PENERAPANNYA