menejemen penegetahuan (knowledededge menegement)
Tugas
Manajemen Pengetahuan
The Knowledge Edge

Disusun
oleh :
Kelompok 1
Dyah Argarini Arum 141130251
Chintya Budi Decyana 141130269
Anna Rufika 141130279
JURUSAN
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2015
A. Knowledge
Management
Manajemen
pengetahuan (knowledge management) ialah suatu rangkaian kegiatan yang
digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan,
menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,
diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait
dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu
seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau
tingkat inovasi yang lebih tinggi.
Konsep
manajemen pengetahuan ini meliputi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan
teknologi informasi (TI) dalam tujuannya untuk mencapai organisasi perusahaan
yang semakin baik sehingga mampu memenangkan persaingan bisnis. Perkembangan
teknologi informasi memang memainkan peranan yang penting dalam konsep
manajemen pengetahuan. Hampir semua aktivitas kehidupan manusia akan diwarnai
oleh penguasaan teknologi informasi, sehingga jika berbicara mengenai manajemen
pengetahuan tidak lepas dari pengelolaan.
Pada
perkembangan ini menunjukan makin cepatnya perubahan dalam segala bidang
kehidupan, akibat dari efek globalisasi serta perkembangan teknologi informasi
yang sangat akseleratif. Kondisi ini jelas telah mengakibatkan perlunya
cara-cara baru dalam menyikapi semua yang terjadi agar dapat tetap survive.
Penekanan akan makin pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan
salah satu respon dalam menyikapi perubahan tersebut, dan ini tentu saja
memerlukan upaya-upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan SDM.
Sehubungan dengan itu
peranan ilmu pengetahuan menjadi makin menonjol, karena hanya dengan
pengetahuanlah semua perubahan yang terjadi dapat disikapi dengan tepat. Ini
berarti pendidikan memainkan peran penting dalam mempersiapkan SDM yang
berkualitas dan kompetitif. Ketatnya kompetisi secara global khususnya dalam
bidang ekonomi telah menjadikan organisasi usaha memikirkan kembali strategi
pengelolaan usahanya, dan SDM yang berkualitas dengan penguasaan pengetahuannya
menjadi pilihan penting yang harus dilakukan dalam konteks tersebut.
Manfaat Knowledge Management dalam
Sebuah Organisasi
Sebelum lebih jauh membahas mengenai
Knowledge Management, ada baiknya kita mengetahui manfaat-manfaat yang
dihasilkan dari penerapan KM dalam sebuah organisasi.
Menurut Chase International
Survey (Widayana, 2005, p.21) ada beberapa manfaatknowledge
management dalam perusahaan, diantaranya adalah:
1.
Meningkatkan pengambilan keputusan.
Artinya, dengan jelas bahwa setiap
kebutusan yang diambil atas dasar informasi dan pengalaman yang ditinjau dari
berbagai aspek. Misal: Knowledge sharing yang selalu membahas
dinamika pasar dan tuntuan kebutuhan pelanggan, membuat perusahaan selalu
berorientasi untuk menjual apa yang benar-benar disukai dan dibutuhkan oleh
pasar.
2.
Meningkatkan respon terhadap
pelanggan
Selanjutnya, orientasi dan respon
terhadap pelanggan tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab pemasarandan
customer service, namun menjadi bagian dari seluruh organisasi.
3.
Meningkatkan efisiensi cara kerja
dan proses
Efisiensi cara kerja dan proses yang
selalu dievaluasi akan membuat organisasi dapat bekerja lebih cerdas dalam
memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dari waktu ke waktu.
4.
Meningkatkan jumlah produk atau
jasa, dan meningkatkan kemampuan dalam berinovasi
Selain itu, produk dan jasa yang
melebihi harapan pelanggan dapat lebih mudah dan cepat untuk diciptakan. Maka
dari situlah timbul sebuah inovasi. Inovasi tidak lagi hanya menjadi tanggung
jawab bagian penelitian dan pengembangan, melainkan semua orang atau kelompok
dalam organisasi.
Tujuan Knowledge Management
Implementasi knowledge management
atau manajemen pengetahuan akan memberikan pengaruh positif terhadap proses
bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, beberapa manfaat
knowledge management atau manajemen pengetahuan bagi perusahaan antara lain:
1. Penghematan
waktu dan biaya. Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik,
maka perusahaan akan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks
yang lainnya, sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
2. Peningkatan
aset pengetahuan. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahaan kepada setiap
karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di
lingkungan perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan
inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan
kompetensinya.
3. Kemampuan
beradaptasi. Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan
lingkungan bisnis yang terjadi.
4. Peningkatan
produktfitas. Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses
atau produk yang akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari perusahaan akan
meningkat.
B.
Faktor
Pendorong Diperlukannya Knowledge Management
Knowledge
Management adalah proses bagaimana menjadikan dua bentuk pengetahuan, yaitu
pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit secara dinamis berinteraksi
sehingga terjadi transfer pengetahuan terhadap penyatuan individu, kelompok dan
konteks secara siklik. Tacit knowledge merupakan suatu pengetahuan yang sulit
untuk disampaikan kepada orang lain baik melalui kata-kata maupun teori karena
hanya pemilik pengetahuan yang memahaminya. Jadi biasanya pengetahuan ini
disampaikan dengan melakukannya secara langsung. Contoh: saat belajar piano,
sang guru tidak cukup hanya menyampaikan teori saja kepada muridnya melainkan
langsung mengajarkan bagaimana bermain piano dan
letak-letak nada yang ada pada
tuts piano.
Sedangkan
kebalikan dari tacit knowledge, explicit knowledge merupakan suatu pengetahuan
yang mudah untuk disampaikan ke orang lain karena informasinya didapat dengan
cara mengumpulkan, menghubungkan, dan mengelola informasi yang didapat baik
dari buku, dari referensi dan petunjuk lainnya. Contoh: misalnya saat kita
membeli suatu software biasanya akan ada sebuah dokumen yang dinamakan user
manual menjadi panduan user atau pengguna bagaimana cara menggunkan software
tersebut.
Adapun faktor-faktor penyebab
pendorong diperlukannya KM, yaitu:
1.
Faktor
Eksternal (External Driving Forces)
a.
Globalisasi bisnis dan kompetisi
internasional; Perdagangan internasional (global) semakin meningkat. Produk
satu perusahaan dibuat di berbagai belahan bumi. Kompetisi semakin meningkat
dan global, hanya mereka yang paling efektif yang akan “survive” yaitu mereka
yang efektif dalam bekerja (operasi), pemasaran dan penciptaan barang dan jasa.
b.
Kostumer yang semakin canggih;
Segala sesuatu akan menjadi harus sesuai kebutuhan pelanggan (on demand).
Pelanggan semakin pintar. Mereka memerlukan produk dan jasa yang bersifat
“customized”. Hanya perusahaan yang mampu memahami kebutuhan dan kemampuan pelanggan
yang akan “survive”.
c.
Saingan atau competitor yang semakin
canggih; Kompetitor, siapapun itu, senantiasa membuat inovasi-inovasi serta
terobosan-terobosan baru dalam barang dan jasa serta praktek mereka.
Konsekuensinya, agar “survive”, perusahaan harus terus belajar agar dapat terus
kompetitif dengan kompetitor lain.
d.
Supplier yang semakin canggih;
Supplier senantiasa juga terus meningkatkan kemampuannya dan dapat
berpartisipasi dalam menciptakan dan mendukung inovasi-inovasi untuk
menghasilkan produk canggih. Karenanya, perusahaan harus memahami kemampuan
supplier dan memahami bagaimana cara mengintegrasikan kemampuan mereka dengan
kemampuan internal perusahaan.
2. Faktor
Internal (Internal Driving Forces)
a. Hambatan
pada keefektifan di perusahaan; Dalam era informasi saat ini, efektifitas
perusahaan tersumbat oleh alur kerja, alur informasi dan lain-lain. Hambatan
ini diatasi dengan berbagai cara, seperti investasi teknologi, penyederhanaan
alur kerja, penngkatan informasi untuk pengambilan keputusan, dll. Bottlenecks
telah bergeser dari sesuatu yang terlihat dan terukur ke lingkup kerja intensif
berbasis pengetahuan yang mengedepankan pemahaman dan keahlian.
b. Kemampuan
teknologi yang meningkat; Dalam era informasi saat ini, teknologi informasi dan
manajemen informasi serta inteligensi buatan semakin pesat dan canggih, seperti
sistem pendukung kinerja, sistem pengelolaan informasi, search engine, dll.
Dengan demikian pendekatan Knowledge Management akan sangat terbantu oleh adanya
kemajuan teknologi ini.
c. Pemahaman
tentang manfaat dari kemampuan kognitif manusia; Penelitian dewasa ini
menunjukkan penemuan-penemuan tentang bagaimana fungsi otak bekerja. Pada akhirnya
menunjukkan bagaimana fungsi kognitif manusia mempengaruhi cara belajar dan
bekerja . Oleh karena itu, perusahaan sangat penting memahami aspek kgontif,
seperti bagaimana pengetahuan, pola mental, dan asosiasi mempengaruhi
pengambilan keputusan dan cara kerja manusia.
3. Perkembangan
KM yang Sedang Berlangsung (Ongoing Developments)
Beberapa perkembangan yang sedang terjadi yang mempengaruhi KM adalah:
Beberapa perkembangan yang sedang terjadi yang mempengaruhi KM adalah:
a. Nilai
ekonomi dari ide-ide; fakta menunjukkan bahwa perubahan yang signifikan dalam
masyarakat disebabkan bukan oleh jumlah orang, besarnya modal uang, luasnya
tanah dan lain-lain, tapi oleh ide (knowledge-driven).
b. Teknologi
dan Manajemen Informasi; kemampuan dan praktek yang memanfaatkan informasi
(information related practice) telah dan akan merubah bagaimana bisnis
dilakukan.
c. Ilmu kognitif; pemahaman tentang bagaimana
fungsi kognitif memberikan arahan/petunjuk bagaimana kita mengelola
pengetahuan.
d. Pergeseran
dalam Bottlenecks; memahami keberhasilan dan pengalaman orang lain, untuk
memberikan informasi yang benar tentang garis besar pelaksanaan kegiatan.
e. Adanya
penyesuaian kondisi karena semakin cerdasnya kostumer; peluang besar terbuka
lebar jika dapat memuaskan tuntutan unik pelanggan.
f. Kompetitor
Cerdas; peluang, tantangan dan ancaman membutuhkan perilaku cerdas dan belajar
cepat untuk mempertahankan kelangsungan hidup.
g. Globalisasi;
perubahan bisnis international memberikan peluang dan tantangan bisnis yang
harus dipahami untuk dikelola (managed) dengan sebaik-baiknya.
The
24 Drivers of Knowledge Management
Dalam suatu perusahaan banyak faktor
penyebab mengapa KM perlu diterapkan. Ada 24 key drivers yang membuat manajemen pengetahuan penting bagi
bisnis. Beberapa diantaranya (tidak semuanya) mungkin akan tepat diterapkan
dalam bisnis kita tanpa melihat industrinya.
Drivers ini
bisa dikelompokkan dalam 6 kategori besar, yaitu:
1.
Knowledge-Centric
Drivers (Pendorong
yang berfokus pada pengetahuan):
a.
Kegagalan
organisasi untuk mengetahui apa yang telah mereka ketahui.
Perusahaan sering tidak mengetahui
potensi-potensi yang ada pada perusahaan tersebut. Ini selalu menjadi akar dari penyebab tidak majunya sebuah
perusahaan.
b.
Munculnya
Kebutuhan mendesak untuk distribusi pengetahuan yang
cerdas.
Setiap hari perusahaan dan
pekerja, mereka dihadapkan dengan masalah yang berasal dari kurangnya pengetahuan
yang dimiliki para karyawan. Dalam keadaan mendesak terkadang seorang karyawan
tidak bisa megambil keputusan dengan baik hal itu bisa dikarenakan oleh
berbagai hal. Salah satunya kurangnya pengetahuan bagaimana cara
mempertimbangkan dan memilih sebuah keputusan . Oleh karena itu ada baiknya
seorang karyawan harus bisa belajar dari berbagai hal sehigga dalam kebutuhan
mendesak karyawan bisa memberikan keputusan yang tepat.
c. Percepatan atau tersendatnya pengetahuan.
Perusahaan
yang sukses mengembangkan kecepatan pengetahuan, yang membantu mereka mengatasi
pengetahuan kelesuan, untuk menerapkan apa yang mereka pelajari untuk proses
kritis pada tingkat yang lebih cepat dari pesaing mereka. Lambatnya
dan tidak jelasnya pengetahuan
dapat menghambat kemajuan suatu perusahaan ataupun organisasi. Jangan
meremehkan pengetahuan yang diperoleh dari kegagalan. Pendekatan dan keputusan
gagal sering memberikan wawasan sama berguna ke dalam apa yang tidak boleh
dilakukan. pengetahuan tentang kegagalan dapat mengarahkan alokasi sumber daya
ke arah yang menjanjikan. Tanpa belajar dari kegagalan dan analisis mereka,
para pekerja saat ini mungkin tidak sadar mengulangi kesalahan masa lalu.
d. Permasalahan terkait mogoknya pengetahuan dan tingginya
ketergantungan yang tinggi pada tacit
knowledge (pengetahuan terpendam).
Kebutuhan profesional pengetahuan memainkan
peran penting dalam ekonomi pengetahuan. Mereka bisa menuntut kondisi kerja
yang lebih baik, kebebasan yang lebih besar, peningkatan kepuasan kerja. Ini
berarti bahwa pengetahuan profesional tidak akan mudah terikat satu perusahaan.
Tentu saja, gagasan kerja bagi kehidupan asing bagi generasi baru ini
profesional. Sementara banyak fakta tentang suatu perusahaan dapat
didokumentasikan dalam rencana nya, dokumen, desain, dan database, banyak
pengalaman yang berada di kepala karyawan . Sangat sering, bagian terbesar dari
kecakapan intelektual suatu perusahaan tidak dalam kecerdasan organisasi,
tetapi kecerdasan manusia.
e. Kebutuhan
untuk menangani kecenderungan penimbunan pengetahuan di antara karyawan.
Penimbunan adalah gejala dari
pemikiran lama yang tidak harmonis dalam ekonomi berbasis pengetahuan dan dapat
merusak kemampuan perusahaan untuk bergerak cepat ke pasar baru atau bersaing
secara efektif. Tapi penimbunan adalah kecenderungan manusia yang dapat diatasi
hanya dengan memberikan insentif menarik untuk berbagi. Membawa ukuran kinerja
dan insentif yang berbagi pengetahuan reward memperkuat manfaat dari berbagi
pengetahuan di seluruh organisasi. Individu, menjadi tugas fokus, mungkin tidak
memiliki kemewahan waktu yang tersedia bahkan jika mereka ingin berbagi
pengetahuan yang mereka miliki.
f. Kebutuhan akan systemic unlearning
Systemic unlearning adalah belajar meninggalkan
hal-hal lama bila sudah tidak sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan unlearning
tersebut sulit untuk mengidentifikasi dalam lingkungan bisnis yang kompleks;
manajemen pengetahuan berpotensi dapat memberikan perangkat untuk mengenali
kebutuhan tersebut.
Kasus:
Xerox
Vendor Xerox mengembangkan sebuah komputer pertama yang memakai
window-based GUI. Komputer yang ada sebelumnya hanya mengandalkan teks sebagai
operasionalnya.Diberi nama Alto, komputer ini sudah dilengkapi mouse, jaringan
ethernet, dan editor teks WSYIWYG (what you see is what you get). Namun saat
diluncurkan tahun 1973, pasar konsumen PC belum terbentuk.Akibatnya Xerox hanya
mendistribusikan Alto ke beberapa universitas secara gratis.
Pada tahun 1979, Steve Jobs mengunjungi Xerox PARC, tempat pengerjaan
Alto.Saat melihat komputer ini, ia langsung terinspirasi dan kemudian
mengimplementasikan banyak fitur utama Alto ke dalam Lisa dan Mac, dua PC yang
sedang perusahaannya kembangkan.Ternyata Mac sangat laris manis, sementara
Xerox yang akhirnya mengikuti dengan memasarkan Xerox Star (berbasis teknologi
Alto) sudah terlambat masuk pasar.
Minicomputer
Minicomputer adalah kelas komputer multi-user yang dalam
spektrum komputasi berada di posisi menengah di bawah kelas komputer mainframe dan sistem komputer single-user seperti komputer pribadi. Istilah
komputer mini dalam era sekarang ini sudah dianggap kuno dan diganti dengan
istilah-istilah seperti komputer menengah IBM (midrange system)
dalam dunia IBM, stasiun kerja (workstation)
dalam dunia Sun Microsystems dan UNIX/Linux sertaserver. Para pembuat minicomputer banyak
yang bangkrut karena mereka gagal menyesuaikan diri dengan industri PC.
Kegagalan ini karena mereka tidak bisa menanggalkan cara-cara bisnis/produksi
mini.
2.
Technology
Drivers (Pendorong dari segi Teknologi):
a. Gagalnya penggunaan teknologi
sebagai pembeda jangka
panjang yang layak.
Dorongan teknologi telah
merevolusi cara kita berkomunikasi, menyimpan, dan pertukaran data dengan biaya
rendah dan kecepatan tinggi. Sehingga dapat mempercepat segala proses yang
dibutuhkan dari perusahaan atau organisasi tertentu.
b. Tekanan atas daur hidup produk dan
proses.
Informasi, layanan, dan siklus
hidup produk fisik di sebagian besar pasar telah secara signifikan
dipersingkat, sehingga menekan jendela tersedia untuk recouping biaya yang
berhubungan dengan perkembangan mereka. Waktu-ke-pasar merupakan faktor penting
dalam pengembangan kedua layanan dan produk. Industri teknologi tinggi
memberikan contoh yang jelas dari lakukan-atau-mati penting bahwa cepat
waktu-ke-pasar pose, tapi industri lain yang tidak terlalu jauh di belakang.
c. Kebutuhan untuk adanya hubungan yang
sempurna antara pengetahuan,
strategi bisnis, dan teknologi informasi
Perusahaan-perusahaan
yang benar-benar akan berkembang adalah mereka yang dapat menggunakan aset
teknologi informasi mereka untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mereka
dengan cara-cara yang harus segera diterapkan. Cara ini bisa terjadi termasuk
peningkatan proses, pengambilan keputusan desentralisasi, kinerja yang lebih
baik, mengalahkan tenggat waktu, mengurangi (jika tidak menghilangkan)
kesalahan, dan memuaskan pelanggan yang tepat dengan cara yang benar pada waktu
yang tepat.
Kasus:
Pelopor ATM Pertama
Bank pertama di Indonesia yang menggunakan ATM secara online
dilakukan oleh Bank Niaga pada Oktober 1987 dengan nama Niaga Cash, tetapi
kemudian
disalip oleh BCA dan bank-bank lainnya.
FedEx
FedEx
Express secara agresif pada tahun 2005-2006 telah berhasil menjadi market
leader di bidang bisnis logistik/distribusi. FedEx merupakan
perusahaan yang pertama kali
menggunakan tracking system, yang kemudian diikuti oleh DHL dan yang lain-lain,
termasuk PT POS.
Camera film roll
Camera film roll dan
handphone cepat menjadi kuno karena munculnya produk baru yang lebih canggih.
Di eradigital saat ini, yang ada adalah cetak foto karena tidak perlu di cuci
lagi dan untuk mencetak pun tidak perlu kepusat cuci cetak foto tapi cukup
cetak sendiri dengan printer warna atau ke tetangga atau teman yang memiliki
printer warna dan mencetaknya disana. Hal ini dikarenakan harga printer dan
tinta warna yang terjangkau dan lebih murah. Setiap orang bebas jepret sana
sini sepuas-puasnya sesuai dengan kapasitas memory card dari camera atau
handphone tanpa perlu takut salah seperti saat masih memakai roll film. Tapi
semakin banyak jepret bukan berarti semakin banyak mencetak foto karena hasil
jepretan justru disimpan di hardisk atau dipindahkan ke
facebook,twitter,instagram ataupun media sosial lainya untuk dipamerkan ke
publik tanpa harus dicetak. Jadi hal-hal tersebutlah yang mengakibatkan
munculnya berbagai produk baru yang lebih canggih dengan seiring dengan
kemajuan di era digital saat ini.
3.
Organisational
structure-based Drivers (Pendorong Berbasis Struktur
Organisasi) :
a. Konvergensi fungsional.
Berbagai
fungsi (seperti marketing, keuangan, dll.) saling tergantung satu sama lain.
Ketidakpastian dalam proses
pengembangan produk dan layanan baru menyebabkan ketergantungan yang kompleks
antara dan antara area fungsional yang berbeda (seperti pemasaran, produksi,
keuangan, dll) dan memerlukan masukan dan kerjasama dari berbagai departemen
untuk mencapai tujuan bersama.Selain hambatan fungsional tradisional yang ada
antara pemasaran, desain, pembelian, dan manufaktur yang dapat diamati di
sebagian besar organisasi industri, keragaman keahlian yang dibutuhkan untuk
proyek-proyek yang kompleks menciptakan hambatan serius yang umum diterima dan
disepakati bersama. Manajemen pengetahuan dapat menjawab pertanyaan tentang
aset pengetahuan, kepercayaan, dan kepemilikan, baik sebelum dan setelah
pekerjaan dilakukan.
b. Munculnya struktur organisasional
yang berfokus pada proyek.
Dalam proyek-berorientasi,
struktur organisasi berbasis tim, keterampilan yang dikembangkan selama proses
kolaborasi mungkin hilang setelah tim dipecah dan didistribusikan di antara
tim-tim yang baru dibentuk lainnya. Ketika tim seperti itu dibubarkan,
pengetahuan proses diakuisisi oleh tim dan dibutuhkan untuk tugas-tugas seperti
modifikasi produk, pengembangan layanan, atau pemeliharaan hilang untuk
penggunaan masa depan.
c. Tantangan yang dibawa oleh
deregulasi.
Deregulasi adalah kebijakan
pemerintah untuk kegiatan bisnis tertentu yang memungkinkan perusahaan untuk
beroperassi secara lebih bebas sehingga meningkatkan persaingan. Dengan
meningkatnya kebebasan persaingan
perusahaan harus bisa menciptakan produk yang lebih bervariasi, lebih
berkualitas, lebih kreatif dan lain sebagainya sehingga pelanggan menjadi
tertarik terhadap produk atau jasa tersebut.
d. Ketidakmampuan organisasi untuk
mengimbangi perubahan kompetitif akibat globalisasi.
Mengelola pengetahuan menjadi
kunci untuk mengakses informasi yang tepat waktu tentang lingkungan kompetitif
internasional, tingkat pertumbuhan regional, ekonomi dan budaya isu-informasi
yang diperlukan untuk membangun sebuah portofolio bisnis global yang kuat
sehingga dapat mengimbangi perubahan kompetitif
akibat globalisasi.
e. Konvergensi produk dan jasa layanan.
Konvergesi sendiri merupakan
penyatuan atau penggabungan suatu produk dan jasa layanan. Hal itu bisa
dilakukan dengan melakukan inovasi. Inovasi
strategis terjadi ketika sebuah perusahaan mengidentifikasi kesenjangan dalam
industri dan memutuskan untuk mengisinya sehingga kesenjangan tumbuh menjadi
pasar. Kesenjangan mungkin menyiratkan segmen baru yang muncul pelanggan bahwa
persaingan mungkin telah diabaikan, kebutuhan baru dan muncul dari pelanggan
lama, atau cara hanya baru memberikan produk dan layanan.
Kasus:
Astra
Pembeli mobil melihat nilai suatu produk,
tidak hanya dari produknya saja, tetapi juga dari pelayanan purna jual,
penyediaan suku cadang, ketersediaan bengkel, sampai harga jika mobil akan
dijual lagi. Ini membutuhkan konvergensi fungsional. Kesadaran ini yang
mendasari pendirian AUTO 2000 oleh Astra pada 1975 . Sementara HONDA yang
merasa Honda Civicnya lebih unggul menganggap kualitas produk yang menentukan
penjualan.
Starbucks
Howard Schultz (president of
Starbucks) menganggap dia berada dalam “romance-theatrics and community
business”, bukan bisnis kopi.
4.
Personnel
Drivers(pendorong personal):
a. Konvergensi fungsional yang sangat
luas.
Penggabungan atau pengitegrasian berbagai
fungsi (seperti marketing, keuangan, dan lain sebagainya) secara menyeluruh.
Jadi penggabungan tersebut dilihat dari segi fungsi yang membentuk keseragaman.
b. Kebutuhan untuk mendukung
kolaborasi lintas-fungsi yang
efektif.
Penciptaan sistem yang kompleks
saat ini produk membutuhkan perpaduan pengetahuan dari beragam disiplin dan
pribadi perspektif dimana kerjasama kreatif sangat penting untuk inovasi
berbasis keterampilan. Keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk proyek
mungkin didistribusikan baik di dalam maupun di luar perusahaan yang
bertanggung jawab; Oleh karena itu, orang-orang dari perusahaan yang berbeda harus
sering bekerja sama untuk membawa seluruh skill set yang produk atau jasa
mungkin menuntut. Dalam pengembangan produk dan jasa yang kompleks, itu adalah
sine qua non untuk menarik keahlian yang dibutuhkan dari berbagai bidang
fungsional seperti desain teknis, teknik, kemasan, manufaktur, dan pemasaran.
c. Mobilitas dan keluwesan tim.
Arti mobilitas adalah mudah
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Mobilitas merupakan perpidahan
posisi seseorag dari lapisan satu ke lapisan lain. Dalam melakukan perpindahan
tersebut dibutuhkan keluwesan atau fleksibilitas karena kerjasama dalam tim merupakan
faktor utama dalam mecapai kerjasama tim yang sempurna.
d. Kebutuhan untuk menghadapi
ekspektasi korporasi yang kompleks.
Kebanyakan bisnis saat ini masih
terbatas, belum ada tujuan, dan memberikan nilai yang terukur dan aturan struktur
yang masih sangat dipaksakan, tetapi karena pasar tidak stabil, mereka tunduk
pada perubahan radikal. Mereka bersaing dengan skala yang tidak wajar dari waktu
ke waktu, inovasi tak terduga dari pesaing, pergeseran pasar, dan
ketidaksesuaian kecepatan internal dan eksternal yang buruk.
5. Process focused Drivers
(Pendorong yang berfokus pada proses):
Pendorong
proses difokuskan pada peningkatan proses kerja melalui manajemen pengetahuan.
a. Kebutuhan untuk mencegah kesalahan
yang berulang dan seringkali mahal.
Sama
saja bila belajar
dari masa lalu bagaimana melakukan cara yang tepat, tetapi tidak pernah
benar-benar mempraktekkanya. Organisasi dibingungkan dengan bagaimana menemukan
solusi dan masih mengulangi kesalahan karena mereka tidak bisa mengidentifikasi
atau mentransfer praktik terbaik dan pengetahuan pengalaman dari satu lokasi ke
lokasi lain atau dari satu proyek ke yang lain
b. Kebutuhan untuk mencegah penemuan
yang tidak perlu.
Menemukan suatu hal yang baru
merupakan salah satu kegiatan manusia untuk melakukan pembeharuan. Dalam
mencari menemukan penemuan tersebut mausia tidak bisa hanya asal memilih dan
meyerap informasi yang ada. Tapi kita harus bisa memilah mana pengetahuan yag
baik atau tidak. Dengan melakukan hal tersebut kita jadi bisa menghemat waktu,
biaya dan lain-lain dalam kegiatan perusahaan sehingga penemuan yang kita pilih
bisa membantu perusahaan dalam melakukan pembeharuan.
c. Kebutuhan untuk antisipasi prediksi
yang akurat.
Kemampuan untuk mengantisipasi dan
menanggapi tren pasar adalah kemampuan penting yang diperlukan dari setiap
perusahaan. Agar benar-benar kompetitif, perusahaan harus mampu melihat
gambaran yang lebih besar dan tidak hanya bereaksi terhadap tren (reaktif)
tetapi sebenarnya mengantisipasinya (proaktif). Hal ini penting untuk mengenali
terlebih dahulu kekuatan yang akan membentuk pasar di mana perusahaan Anda
beroperasi. Hal ini kadang-kadang terlalu mudah bahkan perusahaan terbaik untuk
melewatkan mengalahkan sini dan jatuh jauh di belakang
d. Munculnya kebutuhan untuk kesiagaan
bersaing.
Bereaksi dengan cepat terhadap
perubahan pasar adalah salah satu tantangan terbesar bagi perusahaan, dan juga
salah satu peluang terbesar. Pesaing menjadi semakin responsif terhadap
kebutuhan pelanggan, perusahaan harus sesuai dengan usaha, menggunakan aplikasi
yang tepat pengetahuan dalam struktur yang tepat dan proses. Responsiveness
yang melebihi pesaing kemudian menjadi kunci diferensiasi. Hal ini sering
berarti menggunakan pengetahuan untuk mengontrol proses, banyak yang sangat
kompleks, menuntut ratusan kontribusi peserta dan pemasok, masing-masing dengan
ketentuan mereka sendiri.
Kasus:
Perusahaan
ABB
ABB dulu bernama Asea Brown Boveri merupakan
sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan
berbagai macam produk teknologi
seperti pembangkit
tenaga listrik dan peralatan transmisi, kereta api berkecepatan tinggi,
otomatisasi dan robotika, dan sistem kontrol.. ABB adalah
salah satu perusahaan engineering terbesar
di dunia. ABB beroperasi di sekitar 100 negara. Pendapatan global sebesar $
40miliar (Rp 451 triliun). Perusahaan
ini didirikan pada tahun 1988. Bermarkas
di Zurich, Swiss. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 150.000 pekerja
pada tahun 2012.
Perusahaan
ini memiliki lebih dari 200.000 karyawan yang dipimpin oleh hanya 250 manajer
senior. Ketika dibentuk oleh penggabungan dari Swedia ASEA dan perusahaan Swiss
Brown Boveri pada tahun 1987, salah satu strategi utama adalah untuk
memindahkan kekuasaan dari pusat ke perusahaan operasi. Staf kantor pusat
dikurangi dari total 6.000 dengan total 150 orang dengan struktur manajemen
matriks di seluruh dunia. Beberapa lapisan manajemen menengah dilucuti keluar,
dan direktur dari kantor pusat dipindahkan ke perusahaan koordinasi regional.
Perusahaan ini dibagi menjadi 1.400 perusahaan kecil dan sekitar 5.000 pusat
laba berfungsi semaksimal mungkin kepada perusahaan independen. Pada saat yang
sama, pengaturan kelompok-koordinasi baru diperkenalkan di mana setiap orang
dalam perusahaan memiliki manajer negara dan manajer sektor bisnis, dan sekitar
65 manajer global yang berlari delapan sektor usaha.
Asea
Brown Boveri berusaha untuk
menata ulang departemen audit internalnya dengan cara berfokus pada bagaimana
mempekerjakan audit internalnya dengan tepat, memperbaiki proses audit,
menggunakan platform elektronik, dan fokus pada kolaborasi.
PT POS Indonesia
Bicara PT Pos Indonesia, memang tak ada habisnya, Pos Indonesia selalu memberi inspirasi yang
melekat pada ingatan msyarakat. Kini
keberadaan petugas pos nyaris tak terdengar lagi di zaman serba instan, orang
membutuhkan layanan yang aman, cepat, tepat dan efektif walau sedikit mahal. Di
era global dengan teknologi tinggi,
untuk memenuhi kebutuhan layanan jasa , muncullah jasa pengiriman dokumen dan
barang yang sangat kompetitif sekali, baik milik neara (BUMN) maupun milik
Asing (PMA) dan Swasta murni. Perusahaan curier tumbuh dan berkembang pesat.
Perusahaan patungan
(joint venture) yang beraviliasi juga dengan leader market yang telah
berpengalaman menjadikan perusahaan tersebut sangat dominan merambah jasa
curier tersebut.Di lain pihak, jasa elektronik yang dapat dimiliki secara
gratis misalnya email, faksimile, chatting, video streamming, tele conferensi,
LLG, ATM Transfer hingga pengiriman barang super cepat .
Perkembangan teknologi
membuat budaya kirim surat, paket dan uang bergeser ke layanan internet dan
perusahaan jasa pengiriman swasta. Kemajuan teknologi tersebut sempat membuat
terpuruk Pos Indonesia. ”Layanan surat-surat individual turun hampir 90
persen,” ujar Marketing & Business Developmment Director PT Pos Indonesia,
Setyo Riyanto. Situasi itulah yang membuat Pos Indonesia tetap bersemangat
mengembangkan teknologi dan kreatifitas dalam layanannya. Mulai dari surat
menyurat, paket logistik dan jasa keuangan.
Sangat wajar kalau
banyak orang mengira dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet bakal mengancam
kelangsungan bisnis Pos Indonesia. Memang persaingan semakin banyak, namun
manajemen Pos Indonesia melakukan langkah strategis di antaranya melakukan
transformasi bisnis sehingga Pos Indonesia pada tahun 2009 berhasil membukukan
laba sebesar Rp84 miliar.
Sebagaimana
diungkapkan Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana, Pos Indonesia
telah dan sedang melaksanakan program modernisasi dan empowerment dengan
beberapa perubahan strategis yaitu, pembenahan business model and process,
peningkatan dan penajaman brand image, dan infrastruktur bisnis berbasis ICT.
Langkah riil dalam modernisasi kantor pos dilakukan dengan mempercantik sisi tangible,
hal lain adalah mengembangkan layanan bidang mail services, financial services,
maupun logistics untuk menciptakan layanan yang mampu memenuhi ekspektasi
pelanggan.
Seperti halnya dengan
layanan keuangan yang antara lain akan dibenahi dengan aplikasi Core Banking
System yang setara dengan perbankan. Demikian juga dengan layanan mail dan
logistics yang dilengkapi teknologi IT yang andal. Perbaikan tersebut juga
mencakup perbaikan SDM terutama yang ada di front office baik menyangkut
tampilan, sikap melayani, maupun pengetahuannya akan produk. Dengan produk
andalan antara lain Pos Express, Admailpos, dan System Online Payment Point
(SOPP Pos) sehingga Pos Indonesia diharapkan tumbuh secara agresif baik di sisi
kualitas maupun kuantitas.
Tentunya
Pos Indonesia harus terus melakukan inovasi lewat unit bisnis Admail yang dapat
melaksanakan layanan end to end services dari persiapan, pencetakan,
penyampulan, hingga pengantaran surat ke alamat kiriman business to customers.
Selain itu Pos Indonesia harus siap menjalin kerja sama, baik dengan perusahaan
percetakan, penerbit untuk memberikan layanan bundling sejalan dengan
kompetensi dan pengalamannya dalam menyampaikan kiriman ke masyarakat secara
profesional.
6.
Economic
Drivers (Pendorong Ekonomi):
Terlalu menggantungkan
diri pada TI sebagai sumber daya saing
a.
Potensi
untuk menciptakan pengaruh yang luar biasa melalui pengetahuan :
Ilmu
ekonomi yang menarik untuk meningkatkan laba.
Sebagian
besar biaya tetap dalam produk dan layanan pengetahuan intensif biasanya
terletak pada penciptaan mereka daripada di manufaktur atau distribusi. Setelah
produk pengetahuan intensif seperti telah dibuat, biaya pengembangan awal
mereka dapat tersebar di seluruh volume mount. Dalam industri tradisional, aset
penurunan nilai karena lebih banyak orang menggunakannya. Aset pengetahuan,
sebaliknya, tumbuh dalam nilai karena mereka menjadi standar yang digunakan
oleh lebih banyak orang, standar yang lain dapat membangun. Pengguna mereka
secara bersamaan bisa mendapatkan keuntungan dari pengetahuan ini dan
meningkatkan nilainya karena mereka menambah, beradaptasi, meningkatkan,
memperkaya, dan memvalidasi itu.
b.
Permintaan
untuk diferensiasi produk dan layanan yang ampuh.
Mencoba menawarkan diferensiasi
produk kepada konsumen menjadi salah satu strategi jitu yang sering dilakukan
pelaku usaha untuk memenangkan persaingan pasar. Diferensiasi produk sendiri
merupakan pembedaan suatu produk dengan produk lainya. Diferensiasi bisa
dilakukan dengan menciptakan produk yang berbeda, memberikan pelayanan berbeda,
atau menciptakan image produk yang unik dan berbeda dari pesaing lainnya.
Sedangkan dari segi layanan perusahaan harus bisa memberikan sesuatu kepada
pelanggan tentang apa yang diinginkan. Pelayanan sendiri merupakan tata cara atau
prosedur untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan yang melibatka seluruh
fasilitas fisik yang dimiliki dan sdm yang ada. Layanan ampuh disini artinya
pelanggan bisa terpuaskan yang berarti telah terpenuhinya kebutuhan konsumen
dalam memperoleh produk dan jasa.
c.
Pencarian
“senjata andalan” sebagai pembeda produk atau jasa yang dimiliki
Perusahaan harus terus mencari
inovasi dalam varian produk dan jasa. Mencari dan menggali potensi yang
dimiliki perusahaan tersebut. Sehinnga bisa menemukan “senjata andalan” yang
bisa digunakan perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan lain.
a. Increasing Return (manfaat yang
terus meningkat); Pengetahuan semakin terus digunakan, semakin meningkat
manfaatnya. Semakin banyak yang menggunakan, semakin besar manfaatnya.
b. Diminishing Return (manfaatnya semakin menurun); Barang, jika sering digunakan, atau banyak yang menggunakan, lama-lama akan turun manfaatnya, bahkan menjadi rusak
Contoh: Meskipun sejak awal telah memiliki TI yang canggih, Amazon berhasil mengefisiensikan logistiknya setelah merekrut ahli logistik dari Wal-Mart.
b. Diminishing Return (manfaatnya semakin menurun); Barang, jika sering digunakan, atau banyak yang menggunakan, lama-lama akan turun manfaatnya, bahkan menjadi rusak
Contoh: Meskipun sejak awal telah memiliki TI yang canggih, Amazon berhasil mengefisiensikan logistiknya setelah merekrut ahli logistik dari Wal-Mart.
Kasus:
Arch Deluxe
Salah satu perusahaan yang pernah
mengalami kegagalan yaitu perusahaan makanan siap saji Mcdonald’s. The Arch Deluxe adalah hamburger yang
dijual oleh McDonald pada tahun 1996 dan dipasarkan khusus untuk orang dewasa.
Produk tersebut dihentikan setelah gagal menjadi populer meskipun telah
melakukann kampanye pemasaran besar-besaran dan sekarang dianggap sebagai salah
satu produk varian termahal. . Sejak awal McDonald’s berusaha membuat produk
burger yang ditujukan pada kalangan konsumen dewasa. Dan perusahaan juga
berusaha untuk membuat produk yang tidak memiliki asosiasi dengan anak-anak.
Melalui berbagai persiapan, perusahaan berusaha membuat produk yang dimaksud
dan diberi nama Arch Deluxe.” Masalahnya sebagaian besar konsumen memiilih
produk justru bukan karena kerumitannya, mereka pergi ke tempat makan ini
karena faktor kenyamanan.
Ketika produk ini diluncurkan di
pasaran, McDonald tidak menyadari akan persepsi konsumen pada perusahaan.
faktanya, perusahaan tidak pernah memenangi penghargaan sebagai penyedia
makanan terbaik. Hal ini juga selaras dengan yang diinginkan konsumen dimana
mereka memang datang ke tempat ini karena alasan McDonald’s menyediakan suasana
yang bersahabat, bersih, konsisten dan nyaman.
Akhirnya McDonald’s menyadari dan memperbaiki kesalahannya, hal ini setelah terjadi pergantian di
pucuk pimpinan. Jack Greenberg yang mengganti posisi CEO saat itu menyadari
bahwa dalam pengembangan produk perusahaan terlalu lama mengambil tindakan dan
terlalu lama pula untuk memutuskan apakah perusahaan benar-benar hendak
menginginkan hal tersebut atau tidak.
Cara
Mcdonald’s memperbaiki kesalahannya adalah:
Setelah ditelusuri, peluncuran
produk ini berdasarkan riset pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Produk
semacam ini memang direspon dengan baik oleh responden. Dengan hanya
berpegangan pada hasil riset McDonald’s langsung meluncurkan produk tanpa
pertimbangan lebih lanjut.
Dampak tindakan perbaikan untuk
perusahaan dan masyarakat:
Ada beberapa pembelajaran yang
bisa diambil seperti perusahaan
1. sebaiknya beroperasi di wilayah yang
mereka kuasai
2. perusahaan sebaiknya menahan nafsu
agar tidak mengambil tindakan yang dapat membingungkan konsumen, dan terhadap
hasil riset sebaiknya perusahaan memiliki sikap skeptic dan tidak menelan bulat
terhadap hasil yang tersedia tanpa pemikiran lebih lanjut.
Perusahaan Oticon
Pada tahun 1960an, Oticon adalah
perusahaan kecil Denmark yang memproduksi alat bantu pendengaran untuk para
tunarungu. Denmark memang memiliki keunggulan di industri ini karena dukungan
dari pemerintah, dokter THT yang berdedikasi tinggi, dan riset kelas dunia dari
dari Technical University of Denmark.
Pada tahun 1970an, Oticon memasarkan
alat bantu pendengaran yang diletakkan di belakang telinga. Berkat teknologi
dan upaya-upaya marketingnya, produk tersebut laris bak kacang goreng. Para
petinggi dan staf Oticon semakin percaya diri dengan formula sukses mereka.
Namun pelanggan mulai menginginkan
sesuatu yang lain. Mereka ingin alat bantu yang bisa dimasukkan ke dalam
telinga. Meski kelihatannya sederhana, perbedaan antara belakang telinga dengan
dalam telinga sangat besar. Selain ruangan di dalam telinga yang lebih kecil,
bagian dalam telinga masing-masing orang tidak sama. Ini berarti produk harus bisa
dikustomisasi, sesatu yang tidak cocok dengan model produksi masal Oticon.
Karena alasan itu, Oticon terjebak pada cara berpikir lamanya meski pasar sudah
mulai bergeser. Oticon malah yakin para konsumen melakukan keputusan yang salah
dengan memilih model di dalam telinga. Fokus mereka pada cara berpikir lama
membuat mereka tuli terhadap keinginan pelanggan.
Bahkan ketika Oticon mulai
kehilangan pangsa pasar, cara berpikir lama tersebut membuat mereka tiba pada
satu keputusan: mengembangkan model baru dengan kinerja akustik yang lebih
bagus, tetapi tetap untuk belakang telinga. Namun konsumen sudah kehilangan
selera terhadap model belakang telinga tersebut. Para dokter yang selama ini
membantu penjualan Oticon juga mulai melihat Oticon sebagai perusahaan yang
angkuh. Oticon tetap tuli. Bahkan ketika produk di dalam telinga telah
memperoleh setengah dari pangsa pasar untuk alat bantu pendengaran, Oticon
masih percaya mereka yang benar.
Ketika akhirnya Oticon memutuskan
membuat model di dalam telinga, keputusan tersebut terkesan setengah hati.
Oticon memproduksi model di dalam telinga dengan cara yang dikenal sebelumnya…
produksi masal. Pelanggan tidak bisa melakukan kustomisasi karena produk yang
dihasilkan melalui produksi masal adalah model standar. Respon pasar? Tentu
saja menolak mentah-mentah produk tersebut.
Oticon segera kehilangan pangsa
pasarnya, tetapi masih terus menyalahkan konsumen dan kompetitor. Barulah di
tahun 1987 ketika perusahaan tersebut kehilangan setengah dari nilai
sebelumnya, Oticon sadar. Perusahaan ini memang berhasil bangkit kembali,
tetapi cerita tentang Oticon sungguh merupakan sebuah pelajaran penting buat
kita semua: apa yang membuat kita
sukses sering akan mengunci pikiran kita terhadap realita lain. Selama
dunia tidak berubah, penguncian tersebut tidak akan berakibat buruk, malah bisa
meningkatkan efisiensi. Namun ketika dunia berubah cepat, penguncian tersebut
bisa berakibat fatal, seperti yang dialami ratusan pilot yang gugur dalam tugas
karena pandangannya terkunci pada target sehingga tidak sempat memperhatikan
musuh yang datang dari samping.
Komentar
Posting Komentar